Sabtu, 04 Juni 2011

anak yang kurang tidur mengakibatkan jadi nakal

detikcom - Ann Arbor, Michigan,
Bullying atau perilaku kasar baik
berupa olok-olok maupun kekerasan
fisik sering terjadi di kalangan anak
sekolah. Menurut penelitian terbaru,
pelakunya rata-rata kurang tidur
sehingga otaknya tidak mampu
mengontrol perilaku agresif.

Penelitian yang dilakukan di University
of Michigan tersebut mengungkap,
perilaku kasar akibat kurang tidur
juga mempengaruhi kesehatan
secara umum. Anak-anak yang
kurang tidur rata-rata 2 kali lebih
berisiko mengalami sesak napas dan
mengantuk di kelas.
"Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kurang tidur punya peran
dalam bullying atau perilaku agresif
lainnya," ungkap salah satu peneliti,
Louise O'Brien dalam laporannya di
jurnal Sleep Medicine seperti dikutip
dari HealthDay, Minggu (5/6/2011).
Kurang tidur yang dialami sebagian
pelaku bullying menurut O'Brien
dipicu oleh bebagai gangguan tidur,
terutama yang berhubungan dengan
kerusakan pada saluran napas.
Contohnya adalah sleep apnea atau
henti napas serta penyempitan
saluran napas penyebab ngorok.
Faktor lain yang menyebabkan anak-
anak tersebut kurang tidur adalah
teknologi, misalnya terlalu banyak
menggunakan komputer dan
memainkan video game. Pemakaian
teknologi secara berlebihan
mengurangi aktivitas fisik, sehingga
tubuh tidak cukup bugar untuk bisa
tidur nyenyak.
O'Brien menambahkan, kurang tidur
sangat mempengaruhi bagian otak
yang disebut prefrontal cortex yang
fungsinya mengontrol emosi dan
perilaku. Gangguan pada bagian ini
memicu perilaku kasar, nakal dan
rentan terlibat penyalahgunaan obat
terlarang.
Sementara untuk meningkatkan
kualitas tidur pada anak, O'Brien
menyarankan beberapa tips sebagai
berikut.
Kurangi fasilitas elektronik di kamar
anak, termasuk video game dan
pesawat televisi
Buatkan jadwal tidur yang teratur,
selama 11-13 jam/malam untuk anak
prasekolah dan 10-11 jam/malam
untuk anak sekolah
Jadikan tidur yang cukup sebagai
prioritas utama dalam rumah tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar