Senin, 15 Agustus 2011

RAHASIA INDAH DI BALIK SHAUM


Rahasia Indah di Balik Shaum [Ada 3 tingkatan Orang yang Shaum]
Oleh : Al Ustadz Abu Unaisah Jabir At Tunari
Berkata Asy Syaikh Ahmad Ibnu Qudamah rohimahulloh : “Ketahuilah! bahwa di dalam shaum terkandung keistimewaan yang tidak dimiliki oleh selainnya yaitu penisbatannya kepada Alloh ‘Azza wa Jalla, dimana Dia Yang Maha Suci berfirman dalam hadits qudsi:
الصوم لي وأنا أجزي به
"Shaum itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan terhadapnya."
Penisbatan ini cukuplah menjadikannya sebuah kemuliaan sebagaimana mulianya ka’bah dengan penisbatannya kepada-Nya dalam firmanNya :
وطهر بيتي
"dan sucikanlah rumah-Ku."
Keistimewaan shaum tiada lain sebab dua makna yaitu :
Pertama, ia adalah rahasia dan merupakan amalan batin yang tidak dilihat oleh orang lain serta tidak disusupi keinginan untuk dilihat dan dipuji oleh orang lain.
Kedua, ia merupakan penakluk musuh Alloh sebab senjata penghantar musuh ini ialah berbagai nafsu syahwat, sementara syahwat akan menguat dengan makan dan minum sehingga selama media syahwat subur niscaya para syaitonpun akan berbolak–balik mengunjungi media tersebut, namun dengan meninggalkan syahwat maka jalan–jalan akan menjadi sempit atas para syaiton tersebut.
Ada sekian banyak hadits yang memberitakan keutamaan–keutamaan shaum dan hadits – hadits tersebut adalah terkenal adanya”
[Kitab Mukhtashor Minhajul Qoshidien (54) cet. Al Maktab Al Islamiy]
Beliau rohimahulloh berkata: “Shaum memiliki tiga tingkatan; shaum awam, shaum khusus dan shaum yang lebih khusus.
Adapun shaum awam, maka ia adalah menahan perut dan kemaluan dari menyalurkan syahwatnya. Sedang shaum khusus maka ia adalah menahan pandangan, lisan, tangan, kaki, pendengaran dan seluruh raga dari beragam kemaksiatan. Dan adapun shaum yang lebih khusus lagi maka ia adalah shaumnya hati dari keinginan–keinginan yang rendahan dan dari berbagai pikiran yang menjauhkan jiwa dari Alloh Ta’ala serta menahan hati dari selain Alloh secara totalitas. Shaum tingkatan ini memiliki beberapa perincian yang akan dipaparkan diruang yang lain.
Maka diantara adab shaum khusus adalah menundukkan pandangan, memelihara lisan dari omongan yang menyakitkan berupa omongan yang diharamkan maupun dimakruhkan atau bahkan omongan–omongan yang tiada faedah padanya serta mengawasi onggota badan yang lainnya.
Dalam sebuah hadits dari riwayat Al Bukhoriy bahwa Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
"Barang siapa bershaum namun tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatan dengannya niscaya Alloh tidak akan memperdulikan ia meninggalkan makan dan minum."
Diantara adab-adabnya adalah untuk tidak ia memenuhi perutnya dengan makanan dimalam hari namun ia hendaknya makan sekedar yang mencukupinya sebab manusia tidaklah ada kantong yang ia penuhi yang lebih jelek dibandingkan perutnya. Kapan saja ia kekenyangan diawal malam niscaya ia tidak akan mendapat manfaat dalam dirinya di sisa malamnya, demikian halnya jika ia kekenyangan diwaktu sahur niscaya ia tidak akan mendapat manfaat dalam dirinya hingga menjelang dzuhur sebab banyak makan akan menumbuhkan kemalasan dan keloyoan. Ditambah lagi bahwa dengan banyak makan akan hilang darinya maksud dari shaum dimana maksud darinya adalah agar ia tersentuh rasa lapar sehingga menjadi orang yang sanggup meninggalkan apa yang dimau oleh syahwatnya”
[Kitab Mukhtashor Minhajul Qoshidien (55-56) cet. Al Maktab Al Islamiy]

2 komentar: